Rabu, 21 Januari 2009

Terbangun dari Mimpi ( Hidupku, Jilid Dua )

Bagai tertikam kutersentak dari lamunan
Keluar dari mimpi-mimpi yang menghantui
Sadarku hingga menuju akan alam nyata
Apa yang kuimpikan akankah mungkin terjadi?
Kubasuh muka segarkan hati yang galau
Lunturkan lukaku yang telah lama mengering
Kumelangkah menuju jalan yang harus kutempuh
Sisiri tiap sudutnya hingga tak bersisa lagi
Kurenungkan apa yang telah kuimpikan
Rengkuh hikmah yang terjalin kokohkan hati
Pandangi hidup dari sudut yang berbeda
Ternyata hidup tak sekejam yang kubayangkan
Selama ini kuterkurung terbelenggu
Terpenjara dalam pikiranku sendiri
Hingga ku tak bisa melihat seluruhnya
Ternyata hidup memang harus dijalani
Akan terasa nikmat bila diresapi sebenarnya

Apa Yang Terjadi Padaku? ( Hidupku, Jilid Satu )

Mengapa selalu lupa apa yang kupikir
Mengapa selalu kabur apa yang kulihat
Apa yang terjadi padaku?
Semua gairah hidupku bagai hilang
Tertiup angin semusim
Kucoba telusuri semua rongga dalam anganku
Tapi selalu kutemui sisi yang kelam
Yang tak jelas arahnya
Terasa hitam dan gelap
Sehingga tak tahu mana yang harus kutempuh
Sepenggal waktu kuhilang dari kenyataan
Masuki alam mimpiku yang tak berujung
Kutemui berbagai fenomena
Yang rasanya seperti pernah jumpa
Mengantarku menuju akan sebuah arti
Tentang hidup...
Tentang sahabat...
Tentang cinta...
Dan kedamaian
Apa yang terjadi padaku?
Hanya Dia yang tau...

Dua Anugerah Yang Terindah

Tak pernah kubayangkan sebelumnya
Tak satu pun terbesit dalam pikirku
Akan sebuah anugerah yang kuterima
Melampaui semua bahagia yang kupunya
Serangkai kata tak dapat kuucap
Serasa habis semua suara yang ada
Melihat engkau menghiasi dunia
Melengkapi kehadiranmu di sisiku
Dua anugerah yang terindah
Telah hadir melengkapiku
Hanya satu kata yang bisa terucap
Sujud kubersimpuh akan ciptaanNya
( for my twins, Rafie and Rifqi Roem Ruzain )

Say Love For My Baby

Saat mentari mulai menyapa
Dan sengat sinarnya terasa hangat
Iringi langkah-langkah yang tergesa
Menuju akan sebuah makna dan nilai
Detak-detak jarum jam berkumandang
Cucuran peluh mengalir tak berasa
Degup jantung semakin cepat berdetak
Mununggu tibanya sebuah keajaiban
Pecahlah kesunyian yang mencekam
Oleh suara tangis yang dinantikan
Dengan hati takjub akan kuasaNya
Anak manusia telah lahir ke dunia
Sambut tanganmu yang mungil
Belai halus tubuhmu yang merah
Usap air matamu yang mengalir
Ucap semua kata cinta untukmu
Untuk buah hatiku ( for my first son, Naufal Roem Ismail )

Kerudung Putihku

Kala batinku dilanda lara
Kala hatiku terasa gundah
Tempuh kerasnya hidup
Yang sanggup putuskan asa
Kau datang dengan kasihmu
Rengkuh diriku dalam cintamu
Bebaskan derita yang ada
Berganti dengan sejuta tawa
Saat kutatap bening matamu
Pancarkan cahaya tuk terangi jalanku
Sebersit senyum di bibir tipismu
Menyertai setiap langkahku
Terima kasih untuk semua kasihmu
Terima kasih untuk semua cintamu
Di hari yang indah ini
Tulus terucap dari sanubari
Tuk mintakan maafmu
Atas semua salahku yang pernah kulakukan
Hanya untukmu…
Wahai… kerudung putihku ( for my beloved wife only )

I Don't Wanna It Will Be Over

Time can never end
And the distance very soon
It will be gone
I hope I’d be the one
For you and you love me
Till the end of time
I’ll never find a love so true
You take a piece of my heart
With you, honey
I pray that everyday
Just to have you close to me
Hold you near to me
Kiss your lips softly
Spent the time with our love
And I don’t wanna it will be over
And I don’t wanna let you go
Keep you still beside me
Together you and me ( by ismailruzain & fio )