Selasa, 30 Juni 2009

facebook : Sebuah Bentuk Interaksi Sosial yang Baru (bag 01)



Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Mereka selalu berinteraksi dan saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Wujud interaksi yang dilakukan sangatlah beragam, dan yang paling dominan adalah komunikasi. Komunikasi yang terjadi bisa secara perorangan maupun berkelompok.

Namun karena belum adanya teknologi komunikasi seperti sekarang ini, biasanya jarak menjadi kendala utama dalam berkomunikasi. Ketika teman atau kerabat tinggal berjauhan, mereka tetap menjalin komunikasi meski harus mengeluarkan sedikit biaya. Dulu, menulis surat menjadi pilihan utama dalam menjalin komunikasi dengan teman atau kerabat yang jauh. Selain murah, setiap orang bisa melakukannya dengan mudah asalkan bisa membaca dan menulis. Namun dengan menggunakan media surat tersebut, komunikasi yang terjalin tidak secara langsung. Terkadang perlu berhari-hari untuk bisa mendapatkan balasan surat dari teman atau kerabat yang kita kirimi surat. Belum lagi kalau lokasinya di daerah terpencil. Bisa berminggu-minggu kita menunggu kabar.
Kemudian berkembanglah era komunikasi dengan menggunakan pesawat telepon. Komunikasi dengan media ini dapat terjadi secara langsung. Kita bisa berbicara dengan teman atau kerabat yang jauh pada saat yang bersamaan, tanpa perlu menunggu selama berhari-hari atau berminggu-minggu layaknya surat. Namun media ini membutuhkan biaya yang relative lebih besar. Sambungan langsung jarak jauh memerlukan biaya yang relatif mahal, tergantung dari jarak atau lokasi teman atau kerabat tinggal. Semakin jauh jarak antar lokasi, semakin mahal pula biayanya.

Sekitar tahun 1990-an, telepon selular atau handphone mulai dikenal oleh masyarakat. Komunikasi melalui media ini layaknya menggunakan media telepon biasanya. Komunikasi masih memerlukan biaya yang masih cukup menguras kantong. Namun kelebihan handphone adalah mobilitasnya yang tinggi. Kita bisa berkomunikasi setiap saat dimanapun kita berada tanpa batas ruang dan waktu. Belum lagi kelebihan yang lain seperti adanya fitur Short Message Service (SMS), makin mempermudah dalam berkomunikasi dengan biaya yang lebih murah. Dengan fitur SMS ini, maka media komunikasi dengan menggunakan surat pun mulai ditinggalkan.

Sebelum ada handphone, pada hari raya tertentu seperti Idul Fitri, Hari Raya Natal dan Tahun Baru, toko-toko yang menjual berbagai macam kartu Lebaran dan Natal selalu dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk memilih kartu untuk dikirimkan ke sanak saudara, relasi, dan sahabat. Fenomena seperti ini sudah tidak bisa kita jumpai lagi di toko-toko kartu menjelang hari raya dan hari-hari spesial lainnya. Masyarakat memilih menggunakan SMS untuk memberikan ucapan selamat, karena SMS dinilai lebih praktis, simple, langsung sampai, dan juga murah. Begitu juga undangan untuk menghadiri suatu pertemuan atau rapat, biasanya menggunakan secarik kertas yang diedarkan, tetapi sekarang dengan alasan kepraktisan beberapa instansi mulai menggunakan SMS. Contoh-contoh diatas jelas menggambarkan berkurangnya tali silaturahmi karena adanya teknologi komunikasi.
Seiring dengan makin menjamurnya para penyedia layanan telepon selular atau istilahnya provider, hal ini menyebabkan persaingan yang sehat dalam menyediakan layanan komunikasi bagi masyarakat. Mereka saling berkompetisi untuk memberi layanan yang terbaik dan tentunya termurah. Hal ini makin menguntungkan bagi masyarakat karena biaya komunikasi makin murah bahkan bisa gratis, tapi tentunya dengan “syarat dan ketentuan yang berlaku”.
Beberapa tahun terakhir ini suatu tren baru mulai berkembang pada orang-orang yang meluangkan waktu mereka untuk online ke jaringan internet. Komputer dengan teknologi internet tidak lagi menjadi sesuatu yang mengisolasi seseorang dari dunia luar dan menjadikan penggunanya seorang introvet, tetapi justru membuat orang-orang yang tadinya tidak saling kenal bisa menjalin hubungan di antara mereka. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya fasilitas internet yang digunakan.

Bagaimanapun juga bangsa Indonesia kini berada dalam abad informasi dimana setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjalin pergaulan secara luas baik nasional maupun internasional. Masyarakat akan semakin pandai menggunakan internet dalam jumlah yang besar. Pemasangan hot spot Wi-Fi (wireless fidelity) di sejumlah tempat terbuka seperti taman-taman kota, tempat-tempat olahraga, lokasi bandara, pelabuhan, terminal bis, pusat-pusat perbelanjan modern dan tempat-tempat wisata lainnya akan semakin memudahkan masyarakat untuk beraktifitas secara lebih leluasa dalam satu waktu yang bersamaan.

Berwisata sambil berkirim e-mail, menyantap makanan sambil mengerjakan tugas kantor, duduk di kendaraan sambil chatting dengan kolega dan sebagainya adalah contoh-contoh aktifitas yang sering dijumpai di tengah masyarakat, khususnya di kota-kota besar di Indonesia. Pendeknya, aktifitas apapun yang dilakukan tidak akan mengganggu pekerjaan inti di kantor. Model kerja dinamis seperti ini sedang menjadi tren di tengah masyarakat dimana mobilitas kaum profesional, pebisnis, pendidik termasuk juga para mahasiswa semakin tinggi. Bekerja secara paralel mungkin itu istilah yang paling tepat bagi anggota masyarakat di berbagai kota besar di Indonesia. Coba saja kita perhatikan, mulai dari sekadar mengakses informasi biasa hingga melakukan berbagai jenis transaksi bisnis sudah dapat dilakukan via internet termasuk di dunia pendidikan, perbankan, ketenaga kerjaan dan sebagainya. Internet yang multifungsi ini perlahan tapi pasti berusaha mengubah perilaku atau budaya sebagian besar warga kota dari pola-pola layanan konvensional menjadi layanan yang serba digital dan instant. Dengan kelebihannya itu pula, internet diprediksikan akan semakin diminati masyarakat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan teknologi informasi.

Beberapa gambaran fakta di atas menunjukkan bahwa ke depan nanti sebagian besar masyarakat kota akan semakin bergantung pada internet untuk menjalani berbagai aktifitasnya. Tolok ukurnya adalah kebutuhan masyarakat terhadap suatu pelayanan informasi dan komunikasi digital yang serba cepat, efisien dan efektif. Pola kerja dinamis seperti ini tidak sekedar menunjukkan gaya hidup orang modern tetapi sudah menjadi kebutuhan semua orang. Hal ini mirip seperti komunikasi ponsel dimana hampir semua kelas sosial masyarakat menggunakannya. Oleh karena itu, internet akan menjadi jendela dunia bagi masyarakat dalam suatu kawasan atau kota untuk saling bertukar informasi dan berkomunikasi dalam segala hal.

Sebelum adanya teknologi ini, orang-orang di sekitar hanyalah mereka yang
secara fisik tinggal di sekitar kita. Adanya telepon memungkinkan kita berinteraksi dengan orang-orang yang jauh dari kita. Demikianlah pula internet telah menghubungkan kita dengan komunitas masyarakat yang tadinya tidak saling kenal. Kemajuan teknologi komunikasi Internet memungkinkan kita untuk tetap menjaga hubungan dengan teman atau saudara yang berada jauh dari kita secara lebih mudah, cepat serta murah. E-mail adalah salah satu contoh teknologi tersebut.

Demikianlah internet telah mengubah konsep sosialisasi manusia. Jika zaman dulu konsep interaksi sosial manusia adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang yang bertatap muka secara langsung, kini konsep tersebut semakin diperluas dan tidak hanya terbatas oleh ruang dan waktu.

Beberapa waktu yang lalu orang berpendapat bahwa orang yang menguasai ilmu pengetahuan adalah orang yang memiliki kekuasaan, tetapi sekarang pendapat tersebut sedikit berubah karena orang yang dianggap memiliki kekuasaan adalah orang yang menguasai informasi. Politik juga merupakan masalah kekuasaan, sehingga sumber informasi bisa menjadi alat politik yang efektif.

Teknologi internet dapat dianalogikan sebagai suatu jalan raya informasi bebas hambatan, siapapun yang terkoneksi dengan jaringan ini bisa mencari dan memberikan informasi mengenai apapun. Hal ini membawa dampak pula dalam aspek kehidupan politik. Dalam waktu singkat peristiwa demonstrasi berdarah yang terjadi di Tiananmen Square di Beijing tersebar dan dibicarakan banyak orang di seluruh dunia, apalagi berita penyerangan Amerika Serikat terhadap Irak semuanya dapat dilihat dengan jelas. Oleh sebab itu internet dapat digunakan untuk memajukan demokrasi karena tidak ada hal yang dapat disembunyikan dan siapapun memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat mereka. Tetapi sebaliknya internet dapat juga dipakai untuk membentuk opini publik dengan menyebarkan informasi tertentu demi mencapai tujuan politik entah yang sifatnya baik maupun jahat yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok.

Manusia adalah mahluk sosial. Karakter ini ternyata tetap muncul dalam dunia teknologi informasi khususnya internet. Seperti yang telah kita ketahui internet telah merubah cara orang-orang untuk berinteraksi, bekerja dan berkomunikasi. Perbedaan budaya, letak geografis dan jarak ternyata tidak membuat intensitas serta kualitas interaksi menjadi berkurang. Saat awal-awal berkembangnya teknologi internet, e-mail merupakan teknologi yang dirasakan sangat signifikan merubah cara orang-orang untuk berkorespondensi dan berinteraksi. Sekarang ini telah muncul suatu fenomena dalam perkembangan teknologi internet yang cukup menarik, yaitu situs jejaring sosial (social networking web). Situs jejaring sosial marak bermunculan beberapa tahun belakangan ini.

Dengan situs web tersebut kita dapat bergabung dengan komunitas pengguna situs tersebut. Mungkin sebagian besar pengguna komunitas yang kita kunjungi adalah rekan-rekan kita atau bisa jadi teman baru yang kita kenal di dunia “maya”. Ibaratnya bagaikan suatu ruangan yang sangat luas di “dunia internet”, tempat berkumpul banyak orang yang sudah kita kenal atau barangkali ingin kita kenal. Kita juga bisa “mengundang” orang-orang yang kita kenal tapi belum tergabung dengan komunitas jejaring sosial tersebut untuk ikut bergabung. Selanjutnya dalam komunitas jejaring sosial kita bias bertukar informasi, berkomunikasi secara virtual,membentuk sub-sub komunitas berdasarkan kesamaan suatu hal. Banyak lagi kegiatan interaksi yang bisa dilakukan tergantung fasilitas yang disediakan masing-masing situs.

Pada awalnya situs-situs jejaring sosial isinya lebih banyak terkait hal-hal yang sifatnya “fun” dan nostalgia ria tapi selanjutnya terjadi perkembangan yang mengarah ke arah profesionalisme. Dari sekedar komunitas biasa / pertemanan, lalu bertransformasi menjadi tempat untuk melakukan kontak bisnis atau komunitas yang lebih serius. Para pengguna mulai memanfaatkan situs-situs jejaring sosial sebagai alat yang mendukung profesi ataupun wirausaha. Info kontak person dapat membantu menemukan beragam rute dan informasi menuju jenis perusahaan yang diinginkan ataupun peluang bisnis baru. Para pengguna situs jejaring sosial pun mulai bergeser, tidak hanya didominasi oleh generasi muda atau remaja, golongan tua pun sudah mulai melirik situs jejaring sosial sebagai tempat favorit bersosialisasi. Beberapa situs-situs jejaring sosial yang dapat dipertimbangkan untuk mengembangkan daftar kontak di dunia cyber seperti linkedin, doostang, myspace, friendster, hi5, twitter, plurk, multiply atau yang paling popular saat ini, yakni facebook.

0 comments:

Posting Komentar